Jumat, 02 Januari 2015

Cara Membuat NPWP dan Fungsi NPWP

Nomor Pokok Wajib Pajak biasa disingkat dengan NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.




Fungsi NPWP
- Sarana dalam administrasi perpajakan.
- Tanda pengenal diri atau Identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban   perpajakannya.
- Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.
- Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan.

Tata cara Pendaftaran NPWP

Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) setempat dengan melampirkan:

1. Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan: Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia atau foto kopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.
2. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan :
          1.Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan                      tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang                    asing;
          2.Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang berwenang                  minimal Lurah atau Kepala Desa.
3. Untuk WP Badan :
          1.Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukkan dari kantor              pusat bagi BUT;
          2. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan                     tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang                    asing, dari salah seorang pengurus aktif;
          3.Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal kabupaten
Lurah atau Kepala Desa.

1. Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/ Pemotong:
         1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bendaharawan;
         2. Fotokopi surat penunjukkan sebagai bendaharawan.
2. Untuk Kerja Sama Operasi sebagai wajib pajak Pemotong/pemungut:
         1. Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation;
         2. Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation;
         3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah                   surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa             bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint operation.
3. Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak pisah       harta harus melampirkan foto kopi surat keterangan terdaftar.
4.Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa khusus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar